Kajian Perencanaan Transportasi

Salah satu sektor infrastruktur yang mempunyai pengaruh besar terhadap aktivitas manusia adalah transportasi. Transportasi menjadi bagian dari infrastruktur karena berhubungan dengan model fisik yang nyata, salah satunya jalan. Jalan merupakan komponen penting dari bagian transportasi yang secara jelas dapat dilihat dan secara langsung dapat digunakan.

Transportasi merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari manusia. Secara fisik manusia tidak akan dapat bergerak tanpa adanya dukungan dari transportasi bahkan pada jarak yang dekat sekalipun. Manusia harus bergerak untuk bisa mendapatkan objek yang diinginkannya. Keperluan untuk bergerak tersebutlah yang dinamakan transportasi walaupun dengan cara berjalan kaki. Berjalan kaki adalah salah satu moda transportasi yang paling sederhana. Objek yang diinginkan manusia bisa dalam bentuk aktivitas sosial, politik, ekonomi, budaya iptek dll.

Dari gambaran diatas terkandung makna dari transportasi yaitu sebagai usaha pemindahan atau pergerakan sesuatu, biasanya berupa manusia atau barang dari lokasi asal menuju lokasi tujuan untuk suatu keperluan dengan menggunakan alat tertentu. Didalam transportasi terdapat komponen utama, yaitu (Menheim, 1979) jalan dan terminal, kendaraan, dan sistem pengelolaan. Ketiga komponen ini saling terhubung dan bekerjasama dalam mengantisipasi permintaan subjek pengguna transportasi.

Begitu pentingya transportasi mempengaruhi kehidupan manusia maka tidak heran jika akan ada permasalahan yang mengiringinya. Di Indonesia permasalahan transportasi berupa kemacetan, polusi, infrastruktur jalan yang tidak mendukung sering kita temui di beberapa kota besar. Bahkan ada yang sudah pada tahap kritis seperti di Ibukota Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung dll. Oleh karena itu perlu penanganan serius dalam pengelolaan transportasi. Diawal sudah disebutkan bahwa salah satu komponen utama dalam transportasi adalah sistem pengelolaan. Maka pengelolaan transportasi perlu dibuat rancangan yang secara matang dahulu sebelum direalisasikan. Apabila pengelolaan transportasi tidak ditangani secara matang dahulu akan menimbulkan masalah transportasi. Permasalahan transportasi ini jika tidak carikan solusinya dengan baik akan menimbulkan dampak pada kelangsungan kehidupan masyarakat.

Pengelolaan transportasi secara umum dapat diartikan sebagai usaha untuk mengatur dan memanajemen pengadaan pelayanan sistem trasnportasi kearah yang lebih maksimal dalam memenuhi permintaan dari para pemakai jasa transportasi (Fidel, 1997).
Pengelolaan transportasi bisa dimulai dari perencanaan transportasi. Kajian perencanaan transportasi mempunyai ciri yang berbeda dengan kajian bidang lain karena objek penelitian perencanaan transportasi cukup luas dan beragam. Ciri singkat kajian perencanaan transportasi menurut Ofyar (2000) ditandai dengan multimoda, multidisipin, multisektoral dan multimasalah (lihat juga LPM-ITB, 1996, 1997a).
Multimoda berarti melihat kajian perencanaan transportasi lebih dari satu moda. Hal ini dapat disambungkan dengan kebutuhan pergerakan manusia atau barang membutuhkan banyak moda sehingga integrasi antar moda memegang peranan yang penting. Multidisiplin berarti dalam kajian perencanaan transportasi melibatkan banyak bidang keilmuan. Bidang keilmuan yang berpengaruh antara lain rekayasa, ekonomi, geografi, penelitian operasional, sosial poltik, metematika, informatika, dan psikologi. Bidang ilmu yang akan di terapkan dalam kajian perencanaan transportasi diupayakan akan saling melengkapi dan bersinergi menghasilkan model tranportasi yang mampu menjawab permasalahan yang ada. Multisektoral melibatkan banyaknya lembaga yang akan mengkaji terkait perencanaan transportasi. Lembaga ini bisa dari pihak pemerintahan maupun pihak swasta. Antara pihak pemerintahan dan swasta mempunyai kepentingan yang berbeda sehingga perlu koordinasi dan penanganan yang baik. Ciri terakhir adalah multimasalah, kajian perencanaan transportasi meliputi kajian tentang multimoda, multidisiplin, multisektoral maka tentu saja akan menimbulkan beragam masalah. Banyak masalah yang ditimbulkan ini mempunyai dimensi yang luas, mulai dari aspek pengguna jasa, rekayasa, operasional, ekonomi, sampai pada aspek sosial.

Ciri kajian perencanaan transportasi yang disebutkan diatas harus benar benar diperhatikan ketika akan melakukan pengelolaan transportasi. Ciri kajian yang satu dengan yang lain dipastikan saling berkaitan (koordinasi), terpadu (integrasi) dan saling menyesuaiakan (sinkronisasi). Setelah kajian perencanaan transportasi tersusun dengan baik maka akan berpengaruh pada pengelolaan transportasi yang baik pula. Pada akhirnya harapan untuk Indonesia lebih baik akan bisa direalisasikan salah satunya dengan pengelolaan transportasi.

Referensi :
Miro, Fidel. 1997. Sistem Transportasi Kota. Penerbit Tarsito : Bandung.
Tamin, Ofyar. 2000. Pemodelan & Perencanaan Transportasi (Edisi Kedua). Penerbit ITB : Bandung.
Manheim, Marvin. 1979. Fundamentals of Transportation System Analysis. The MIT press : Cambridge Massachusetts and London England.

Leave a comment